Brian Hunter adalah seorang trader asal kanada di bidang komoditi, tepatnya LNG (Liquid Natural Gas). Hunter merupakan sosok yang berperan dalam bangkrutnya Amaranth Advisors LLC, sebuah hedge fund multistrategi asal Amerika.
Pada tahun 2004-2005, Amaranth mentransfer sebagian dananya ke perdagangan di bidang energi. Dan pada saat itu, yang memegang kendali atas perdagangan di bidang energi adalah Brian Hunter. Di tahun 2005, Hunter sukses membawa keuntungan besar bagi perusahaan yang dipimpinnya setelah sedikit 'berspekluasi' dengan harga gas di tahun tersebut. Berharap hal yang sama terjadi, Hunter menggunakan leverage 8:1 di Maret 2007 dan 2008. Singkat cerita, sejarah dalam hal ini tidak memihak kepada Hunter. Harga turun drastis dan mengakibatkan bencana yang sangat besar bagi Amaranth, yang mengakibatkan kerugian sebesar US $ 6.5 milyar.
Profil & Carieer:
Brian Hunter yang dilahirkan pada tahun 1974 memperoleh gelar master di bidang matematika dari University of Alberta. Pada tahun 2001, Hunter bergabung dengan Deutsche Bank dan selama 2 tahun membawa profit untuk bank tersebut sebesar $ 69 juta. Kemudian Ia keluar dari Deutsche Bank.
Di tahun 2005 Hunter kemudian bergabung dengan Amaranth yang pada akhirnya membawa popularitas pada Hunter karena kerugian yang disebabkannya.
Di tahun 2007, Hunter mencoba untuk mengelola sebuah hedge fund, Solengo Capital Partners. Namun, sayang usaha kerasnya tidak diperbolehkan oleh regulator yang mempertanyakan trading yang dilakukan sebelumnya. Setelah usahanya tidak membuahkan hasil, Hunter kemudian menjual aset dari Solengo Capital Partners ke Peak Ridge Capital Group dan ia pun dipekerjakan sebagai advisor dan memberikan hasil sebesar 48% pada kuartal pertama 2008.
Kabar terakhir menyatakan Hunter dituntut denda sebesar $30juta oleh Federal Energy Regulatory Commision.
Belajarforex says:
Walalupun Hunter termasuk dalam salah satu trader papan atas. Terbukti juga di awal kariernya yang mampu membawa keuntungan besar bagi institusi tempatnya bekerja. Namun, dalam memutuskan suatu sikap terlebih yang memberi resiko besar terhadap perusahaan sebaiknya dipergunakan beberapa analis. Jangan menggunakan Analis Tunggal. Hal ini akan sangat bermanfaat agar para analis dapat mengcover analis lainnya. Intinya Two heads are better than one.
------------------------------------------------------
Seorang pemuda berusia 31 tahun telah mencetak sejarah baru, Jerome Kerviel, seorang trader Perancis, telah menghanguskan uang & euro; 4,9 milyar (atau sebesar Rp. 67 trilliun). Jerome Kerviel telah melakukan aksi pembobolan di tempat kerjanya, Societe Generale (Bank kedua terbesar di Perancis). Aksi ini dilakukan Jerome pada Januari tahun 2008. Karena aksinya ini Jerome pada akhirnya harus mendekam di dalam penjara selama beberapa waktu. Menurut beberapa sumber, ia telah dilepaskan kembali pada bulan Maret 2008 lalu tetapi di bawah pengawalan yang sangat ketat.
Walaupun dituduh telah merugikan Societe Generale, bahkan sebagai aksi spekulasi terbesar yang menyebabkan kerugian atas institusi perbankan di seluruh dunia selama sejarah, Jerome mengatakan siap menjelaskan apa detail pada saat diinterogasi.
Dibalik tindakannya yang dituding sangat merugikan intitusi tempatnya bekerja, tindakan Jerome dinilai telah menyetir perekonomian dunia yang membawa pada keselamatan. Chairman SocGen (Societe Generale), Daniel Bouton, mengatakan, ulah Kerviel telah menjerumuskan pasar saham Eropa pada saat itu. Saham SocGen terutama di Jerman langsung jatuh, sehingga mendorong kepanikan di seluruh bursa. Yang pada akhirnya “memaksa” the Fed mengambil tindakan dengan menurunkan suku bunga hingga 75 basis poin untuk mencegah merembetnya kerontokan bursa Eropa ke Wall Street. Bahkan beberapa ekonom AS mengelu-elukan Jerome Kierval sebagai sang penolong.
Profile:
Jerome Kerviel adalah seorang trader Perancis kelahiran 11 Januari 1977. Jerome pada Januari 2008 diklaim telah merugikan Societe Generale (Bank kedua terbesar di Perancis) € 4,9 milyar. Jerome termasuk dalam 10 besar “rogue trader” yang menyebabkan kerugian atas institusi. Rogue trader adalah istilah untuk seseorang yang menggunakan dana institusi tanpa memiliki otoritas untuk itu.
Jerome Kerviel tumbuh dalam keluarga yang sederhana, dimana ibunya adalah seorang pensiunan penata rambut sedangkan ayahnya seorang pandai besi yang telah meninggal tahun 2006 silam. Kerviel juga telah menikah, tetapi untuk saat ini ia tinggal berpisah dengan istrinya.
Kerviel tamat dari Universitas Lumiere Lyon 2 pada tahun 2000 dengan gelar master di bidang keuangan, spesialisasi pada pengorganisasian dan pengontrolan pasar keuangan. Sebelumnya juga Kerveil telah menerima gelar Sarjana pada bidang yang sama, yaitu keuangan dari Universitas Nantes.
Karier:
Jerome Kerviel memulai kariernya di bank Societe Generale pada musim panas tahun 2000. Di tahun 2005, ia dipromosikan sebagai Junior Trader setelah mengikuti pelatihan berbagai macam program trading seperti index, swap, dan kuantitatif trading. Gubernur bank sentral Perancis, Christian Noyer menyebut-nyebut Kerviel sebagai seorang genius komputer. Namun, menurut Kerviel pribadi, sumber daya manusia di tempatnya bekerja adalah hanya orang – orang biasa. Tidak ada yang luar biasa dari rekan-rekan kerjanya.
Entah apa yang ada di pikiran Jerome Kerviel, tetapi yang pasti tindakannya itu telah membawa kebangkrutan di tempatnya bekerja. Hal ini dapat dilakukannya karena Kerviel menguasai sistem di tempat kerjanya dengan sangat baik dan mampu menganalisa kelemahannya. Namun, terlepas dari sisi negatif yang ditimbulkan bagi institusi tempatnya bekerja, Jerome Kerveil merupakan salah satu pemecah rekor karena di usia yang masih sangat muda ia mampu mengendalikan dan menyelamatkan perekonomian dunia secara tidak sengaja :)
--------------------------------------------------------------
Dalam sebuah struktur kerja, pasti pernah ada kesalahan dan kelalaian dalam standar kerja. Account Forex yang belum ditradingkan dimasukan sebuah rekening yang mengalami kerugian.etelah diaudit ternyata kerugian makin besar dan menjadi masalah bagi perusahaan. Nick Leeson mengalami hal tersebut. Rekening 88888 yang diawasinya ternyata disalahgunakan oleh kawannya sendiri, hingga akhirnya Nick tersangkut masalah hukum. Profile
Nicholas(Nick) Leeson lahir di Watford (di barat laut London) dan memulai karirnya dengan bekerja sebagai pegawai di sebuah bank ternama pada saat itu, Couts dan kemudian bekerja di bank-bank lain, sampai akhirnya bergabung dengan bank Barings tahun 1990. Pada tahun 1992 ia menjadi Manager Umum (General Manager) pada Singapore International Monetary Exchange (SIMEX). Barings juga memiliki saham SIMEX selama Leeson duduk sebagai dewan direktur. Pada tahun 1992, Leeson menjadi seorang trader spekulan dan mendapat profit terbesar sepanjang karirnya, yaitu 10 juta poundsterling yang juga merupakan 10% pendapatan tahunan Barings
Seperti manusia lainnya, ia juga pernah gagal dalam hidupnya yaitu saat kesalahan dalam bertrading. Ada sebuah akun trading dengan nomor 88888 – yang berisi gabungan dana 20 nasabah. Lesson yakin akun No. 88888 tidak jelas statusnya. Ternyata akun No. 88888 disalahgunakan kawannya dengan memasukan transaksi trading yang rugi keakun tersebut. Dapat dipastikan akun No. 88888 adalah posisi trading yang mengalami loss besar. Para nasabah itu menuntut Barings 20 ribu pound. Karena perkara ini nama Leeson menjadi buruk. Lalu pada tahun 1996 koran New York Times membuat headline "British press reports" dimana Leesons dituduh melakukan penggelapan dana bank sejumlah 35 juta poundsterling. Meski begitu manajemen Barings masih mempercayakan Leeson sebagai pimpinan Trader yang bertangung jawab atas trading sejumlah anak buahnya.
Jatuh
Pada akhir tahun 1992, ia mengalami kerugian trading 2 juta pound dan merugi kembali 208 juta pada akhir tahun 1994. Pada tanggal 16 Januari 1995 ketika Leeson bertrading jangka pendek di bursa Singapura dan Tokyo, pasar seperti tidak bergerak. Lalu pada tanggal 17 Januari 1995 saat gempa bumi mengguncang Kobe tanggal 17 Januari, pasar Asia mengalami goncangan dan juga termasuk didalamnya investasi Leeson. Saat itu ia bertrading index Nikkei dan mengalami kerugian, meski akhirnya ia berhasil menutup kerugiannya itu.
Berdasar pengalamannya itu, ia menulis artikel "I'm Sorry" pada tanggal 23 Februari. Total kerugiannya saat itu adalah 827 juta pound(kira-kira 1,4 milyar dollar) atau dua kali modal bank Barrings. Setelah kerugian yang begitu besar, ia dinyatakan bangkrut pada tanggal 26 Februari. Ia kemudian pindah ke Malaysia, Thailand, Jerman sampai akhirnya ia diekstradiksi kembali ke Singapura tanggal 2 Maret 1995. Selama di penjara ia melakukan ujicoba dan observasi khusus agar sistem tradingnya teruji dengan baik. Setelah enam setengah tahun dipenjara di Penjara Changi-Singapura ia kemudian dibebaskan pada tahun 1999, lalu divonis mengindap kanker usus besar, yang membuat hidupnya bertambah suram.
Semasa dipenjara, pada tahun 1996 ia mempublikasikan otobiografinya yang berjudul Rogue Trader, yang menceritakan detil pengalamannya. Sebuah wacana dalam kolom keuangan di New York Times menulis, " ini adalah sebuah buku yang suram, ditulis oleh penulis yang depresi, tetapi dibaca oleh semua manajer bank dan auditor diseluruh dunia". Tahun 1999, buku tersebut dijadikan film dengan judul yang sama dan dibintangi Ewan McGregor and Anna Friel.
Akhir kisah
Nick Leeson sekarang tinggal di Barna, County Galway, sebelah barat Irlandia. Istrinya Lisa sudah menceraikannya ketika Nick berada dalam penjara. Nick sekarang telah menikah kembali. Saat ini beliau merupakan komentator resmi olahraga rugbi di Irlandia. Ia menandatangani kontrak kerja sebagai Commercial Manager of Galway United Football Club pada bulan April 2005, lalu naik pangkat menjadi General Manager pada bulan November 2005. Pada bulan Juli 2007 ia menjadi CEO klub. Saat ini ia masih bertrading, tetapi menggunakan uang pribadinya sendiri.
Pada bulan Juni 2005, Leeson merelease sebuah buku yang berjudul Back from the Brink: Coping with Stress. Isinya berkisah tentang Rogue Trader, termasuk didalamnya adalah percakapan dengan ahli psikologi Ivan Tyrrell tentang perjuangan dan stress yang dialamin oleh Leeson.
Pernikahan kedua Nick adalah dengan Leona Tormay. Akhirnya mereka dikaruniai dua orang anak Kersty (8) and Alex (4). Ada sebuah komentarnya yang menarik bagi orang muda dan juga orang-orang yang merasa dirinya telah gagal yaitu :"Tidak ada satu halpun yang dapat menghentikan Anda, entah itu penyakit fisik atau mental, kegagalan, dan lainnya. Intinya terus maju meraih sukses adalah satu-satunya pilihan dalam hidup ini”.
Dari pola kehidupan Nick Leeson kita dapat mengambil hikmah bahwa :
1. Terkadang sukses dimulai dengan kegagalan.
2. Sedapat mungkin, hindari kerugian yang disebabkan karena spekulasi(Rogue Losses).
3. Jika mengalami kerugian, akui kerugian Anda, hadapilah dengan berani dan jangan
melakukan “balas dendam” pada market untuk menutupi kerugian yang sudah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar